Jazulijuwaini.com–Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan Ramadhan kali ini berbeda dari tahun sebelumnya lantaran dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang untuk menjaga jarak fisik, menjaga kesehatan, hingga melaksanakan ibadah di rumah. Kendati demikian, Jazuli berpesan agar umat Islam tetap bisa mengambil hikmah dan tetap berpikir positif. Baca Juga
Ia juga berharap umat Islam menjadikan Ramadhan kali ini menjadi momentum untuk semakin menumbuhkan kepedulian dan solidaritas kepada sesama warga bangsa dan negara. “Hari-hari ini layak kita jadikan sebagai hari solidaritas nasional,” kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya Kamis (23/4).
Jazuli mengatakan penanganan Covid-19 butuh kebersamaan dam tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. “Kita ikuti semua protokol kesehatan. Apa yang bisa kita bantu kita bantu dengan semangat gotong royong dan memasuki Ramadhan solidaritas nasional harus semakin kuat,” kata dia.
Anggota Komisi I DPR tersebut juga berpesan agar masyarakat tetap melaksanakan ibadah puasa di tengah pandemi dan beribadah bersama keluarga. Ia juga mengajak agar masyarakat senantiasa berdoa dan berbagi hikmah atas kondisi yang terjadi dengan sesama keluarga baik secara langsung maupun melalui siaran televisi dan sosial media.
“Jangan kendor, justru waktu di rumah yang kita punya lebih banyak. Hidupkan siang malam Ramadhan dengan ibadah berjamaah bersama keluarga,” pesannya
Anggota DPR Dapil Banten ini juga mengucapkan selamat Ramadhan kepada Muslim di seluruh Indonesia. Dirinya berharap seiring masuknya Ramadhan, Allah limpahkan berkah dan rahmat dengan menghilangkan virus corona dari bumi Indonesia.
“Marhaban yaa Ramadhan. Selamat datang bulan Ramadhan. Atas nama pimpinan dan anggota Fraksi PKS DPR dan DPRD seluruh Indonesia, kami ucapkan kepada seluruh umat Islam selamat menunaikan ibadah di bulan suci ini. Semoga kita semua memperoleh berkah, rahmat, dan maghfirah dari Allah Swt,” ungkap Jazuli. (https://republika.co.id/berita/q988na428/ramadhan-di-tengah-pandemi-umat-islam-harus-tetap-positif)
