Jazulijuwaini.com—Pendidikan dan guru merupakan dua sisi yang saling melengkapi. Jika keduanya memiliki kualitas yang tinggi, maka bangsa ini akan melenggang maju dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.
Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini saat menerima audiensi dengan puluhan mahasiswa program Magister Pendidikan Dasar, Universitas Terbuka (UT), Selasa (21/3/2017) di Ruang Rapat Pleno FPKS.
Menurut Jazuli, karena guru memiliki posisi strategis dalam dunia pendidikan, maka di negara-negara maju penghormatan kepada guru, terutama guru tingkat kanak-kanak dan sekolah dasar, sangat tinggi. Salah satunya, ditandai dengan tingginya pula gaji para guru dibandingkan profesi lainnya.
“Fraksi PKS juga konsen dengan persoalan guru, termasuk masalah kesejahteraannya. Alhamdulillah, anggota kami di Komisi X turut mengawal Undang-undang tentang Guru dan Dosen, sehingga sekarang ini gaji guru lebih baik dari era sebelumnya,” ungkapnya.
Menurut Jazuli, Fraksi PKS sejak awal konsen dengan dunia pendidikan, sebab dunia pendidikan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang menentukan arah kehidupan bangsa dan negara di masa depan. “Hanya dengan kualitas pendidikan yang baguslah bangsa ini bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” tandasnya.
Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Banten III ini memberikan gambaran di beberapa negara yang mengesankan kualitas SDM Indonesia dengan menghubungkan tenaga kerja yang mengadu nasib di negara tersebut. “Padahal tak sedikit tenaga kerja dari Indonesia yang berangkat dari kemampuan skill-nya bagus tapi jarang ditampilkan, sehingga kesannya jadi tak mengangkat marwah bangsa ini,” terangnya.
Jazuli memberikan contoh jika dulu bangsa lain menimba ilmu di negeri ini, namun belakangan malah mahasiswa Indonesia berbondong-bondong menimba ilmu ke luar negeri. Dia mencontohkan mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang menimba ilmu di Indonesia. Namun, kini tak sedikit pelajar Indonesia yang menuntut ilmu ke negeri jiran tersebut. “Oleh karena itu, kualitas pendidikan ini akan menentukan competitiveness bangsa di tengah-tengah persaingan global,” tegasnya.
Terkait dengan upaya peningkatan kualitas dunia pendidikan dan tenaga pendidik tersebut, Jazuli berjanji untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, termasuk mahasiswa ini yang sebagian berprofesi sebagai guru. *