Jazulijuwaini.com–Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mendoakan berkah panjang usia kepada Presiden RI ketiga Prof. Dr. BJ Habibie yang bertambah usia 80 tahun pada hari ini, Sabtu 25 Juni 2016. Menurut Jazuli, Habibie adalah presiden yang berjasa melahirkan Partai Keadilan Sejahtera, karena di saat kepemimpinannya, terbuka semua ruang kebebasan berpolitik, termasuk kebebasan mendirikan partai politik.
“Meskipun saat reformasi masih sebatas Partai Keadilan, tapi itu menjadi cikal bakal lahirnya Partai Keadilan Sejahtera. Habibie pula yang merestui lahirnya Partai Keadilan, dimana saat itu Nurmahmudi Ismail datang menemui Habibie lewat Faisal Tanjung,” tutur Jazuli di Jakarta, Sabtu (25/6).
Diketahui, pada momen Milad PKS ke 18 Bulan April silam, Habibie mendapatkan penghargaan dari PKS sebagai Tokoh Muslim dan Negarawan. Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden PKS Sohibul Iman, karena Habibie dinilai telah memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan dan kemajuan Indonesia, khususnya pada bidang Teknologi dan Demokrasi.
“Habibie mengalami masa terpendek dalam sejarah Presiden RI, 1 tahun 5 bulan. Tapi, di masa yang singkat tersebut Habibie telah meletakkan pondasi politik bagi bangunan demokrasi Indonesia hari ini. UU Parpol lahir, UU Pemilu lahir, UU Susduk DPR/ MPR juga lahir. Ada 12 Ketetapan MPR yang ditetapkan, dan yang paling penting, Habibie telah berhasil memotong nilai tukar rupiah dari kisaran Rp 15.000 menjadi Rp 6.500,” puji anggota DPR sejak tahun 2004 ini.
Jazuli tidak menampik, saat menjabat sebagai Presiden RI, Habibie memperbolehkan diadakannya referendum bagi masyarakat Provinsi Timor Timur saat itu untuk lepas dari Indonesia, hingga akhirnya Timor Timur menjadi negara berdaulat pada 30 Agustus 1999.
“Tapi, keputusan tersebut tentu dibuat dengan pertimbangan secara matang, khususnya dari faktor historis, dan atas masukan dari banyak pihak. Fraksi PKS menghormati dan mengakui keberanian Habibie mengambil keputusan strategis meskipun tidak populis. Wajar, jika Habibie diakui sebagai Bapak Demokrasi yang tegas dalam ambil keputusan,” jelas Jazuli.
Kini, Jazuli berharap agar generasi Indonesia meneladani sikap serta pemikiran Habibie tersebut. Agar lahir Habibie Muda yang tekun belajar, kokoh dalam pertahankan prinsip, dan berdedikasi penuh untuk agama, bangsa, dan negara.
“Bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, harus memahami betul sosok Presiden Habibie. Memahaminya harus dimulai dari banyak interaksi, baik secara fisik maupun membaca profil maupun gagasan-gagasannya. Karena hanya dengan itulah Bangsa Indonesia bisa meneladani apa yang pernah Bung Karno sampaikan: Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah,” tutup Jazuli. (budiman)