Dalam satu pekan terakhir saja, terjadi dua kali penganiayaan terhadap ulama. Penganiayaan pertama menimpa Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah (Santiong), Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kiai Umar Basri yang dianiaya usai shalat Subuh di Ponpes.
Peritiwa terkini menimpa Komandan Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto, warga Blok Sawah, Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Bandung, Kamis (1/2). Almarhum dimakamkan malam itu juga di Taman Kopo Indah, Burujul, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan pernyataan dari Humas Brigade Persis Komando Pusat, pelaku berinisial AM melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan linggis. Dugaan sementara, pelaku mendapat gangguan jiwa dan saat ini tengah diperiksa kondisinya di Rumah Sakit Jiwa serta masih didampingi pihak kepolisian.
“Kami dari Fraksi PKS prihatin dengan peristiwa tersebut dan turut berduka cita atas penganiayaan yang menimpa dua orang yang seharusnya dimuliakan,” kata Jazuli dalam pesannya melalui WhatsApp (WA) kepada Parlementaria.com, Jumat (2/1).
Atas kedua peristiawa tersebut, Jazuli berharap aparat kepolisian benar-benar mengusut kasus ini secara tuntas dan terang benderang terutama menyangkut motif penganiayaan yang menurut kabar beredar diduga dilakukan oleh orang yang sakit gila atau tidak waras.
“Agak ganjil memang jika dua peristiwa penganiayaan terhadap ulama ini kebetulan dilakukan oleh orang yang infonya sakit jiwa atau gila. Ini menimbulkan tanda tanya di benak masyarakat, apa yang sesungguhnya terjadi, kenapa kebetulan menyasar ulama kyai atau ustadz,” ungkap Jazuli dengan nada bertanya.
Untuk itu, Jazuli berharap agar aparat kepolisian berani mengungkap kasus ini dengan jujur dan transparan serta dapat menjelaskan kepada publik dengan sebaik-baiknya karena hal ini telah menjadi perhatian masyarakat secara luas.
“Jangan sampai kasus ini menyulut permasalahan baru, kondisi saling curiga, merasa terancam dan akhirnya menimbulkan instabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat khususnya di Jawa Barat,” kata wakil rakyat dari Dapil Provinsi Banten tersebut.
Anggota Komisi I DPR RI ini juga berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang sambil terus waspada tidak mengembangkan spekulasi yang berlebihan dan kontraproduktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat.
Sambil menunggu penyelidikan yang dilakukan oleh aparat, jelas Jazuli yang juga seorang ustadz ini, kita semua berharap masyarakat tetap tenang dan tidak termakan isu yang tidak bertanggung jawab.
“Dalam kasus-kasus seperti ini sering kali muncul pihak-pihak yang ingin memecah belah masyarakat sehingga menimbulkan instabilitas keamanan, apalagi saat ini dekat dengan momen politik/pilkada,” demikian Jazuli Juwaini. http://www.parlementaria.com/2018/02/02/jazuli-juwaini-polisi-harus-berani-ungkap-penganiayaan-ulama/