“Kita semua prihatin dan mengutuk keras aksi terorisme ini. Terlebih dilakukan kepada jamaah masjid yang sedang melaksanakan ibadah,” kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Dia mendukung langkah Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar Indonesia di Wellington yang telah menerbitkan himbauan agar seluruh WNI di Selandia Baru berhati-hati dan tetap waspada serta aktif memantau media sosial dan membantu memberikan informasi kondisi keamanan aktual.
Menurut dia, prioritas Kemenlu dan KBRI adalah melindungi seluruh WNI di sana termasuk informasi terkini korban yang berasal dari Indonesia.
Selain itu dia mengatakan peristiwa itu kembali membuktikan bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apapun namun merupakan ancaman terhadap seluruh umat manusia dan ancaman terhadap kemanusiaan.
“Teroris biadab tidak beragama yang menyasar seluruh umat manusia dalam aksinya. Pelakunya adalah ekstrimis yang merusak keharmonisan umat manusia. Untuk itu kita kutuk bersama,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 40 orang tewas dan lebih 20 lagi luka parah dalam aksi penembakan di dua masjid di Selandia Baru pada Jumat, yang disebut Perdana Menteri Jacinda Ardern sebagai serangan teroris.
Pembunuhan oleh sedikitnya seorang pria bersenjata itu dilakukan saat sholat Jumat berlangsung di Kota Christchurch. Itu merupakan penembakan massal terburuk di negara itu dan dikutuk di seluruh wilayah Asia.
Ardern mengatakan Selandia Baru telah ditempatkan dalam tingkat ancaman keamanan tertinggi. Dia mengatakan empat orang yang sedang dalam penahanan pihak kepolisian memiliki pandangan ekstrim, tetapi mereka tidak masuk dalam daftar pengawasan kepolisian. https://www.antaranews.com/berita/810716/fpks-kutuk-keras-penembakan-di-selandia-baru