JAKARTA: Anggota Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini mengingatkan perlu upaya revitalisasi pendidikan Islam baik dari Kanwil Kementerian Agama, masyarakat dan lembaga pendidikan Islam itu sendiri.
“Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi perubahan yang signifikan terhadap kondisi pendidikan Islam, sehingga peningkatan mutu menjadi sebuah keniscayaan demi melahirkan generasi berkualitas moral dan intelektual,”, ujarnya, di Jakarta, Selasa.
Pendidikan Islam ini membutuhkan solusi yang tepat dan strategis sehingga tidak dipersepsikan lagi sebagai pendidikan kelas dua.
Walaupun ada beberapa usulan yang meminta madrasah dan pesantren dilebur dengan kementerian yang mengurusi pendidikan, Jazuli menegaskan, pihaknya akan terus mempertahankan karena madrasah dan pesantren memiliki keunikan sendiri yang tidak dapat dimengerti oleh yang lain.
Namun, Kanwil Kemenag sendiri juga harus memberikan perhatian serius terhadap masalah pendidikan Islam untuk peningkatan kualitas madrasah dan pesantren itu.
Dia mengingatkan jangan sampai Kemenag dan Kanwilnya dianggap lebih sibuk mengurusi keberangkatan haji dibandingkan dengan pendidikan Islam, sementara lebih dari 8% anggaran Kemenag ada di fungsi pendidikan.
Lebih lanjut Jazuli menuturkan bahwa persentase jumlah madrasah negeri dan swasta berkebalikan dengan jumlah sekolah umum negeri dan swasta. Lebih dari 90% madrasah berstatus swasta dan pemerintah seharusnya menaikkan jumlah target madrasah swasta yang dapat dinegerikan setiap tahunnya. (ant/nj)