Fraksi PKS: Ada mafia asap di balik kebakaran hutan

0
71
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini Juwaini menyatakan sangat mustahil kebakaran terjadi tiap tahun, dengan waktu yang hampir seragam, yakni setiap memasuki musim tanam, jika tidak ada unsur kesengajaan.
“Pembakaran lahan ini bukan hal baru, bahkan early warning hingga data-data investigatif sudah banyak dikemukakan kalangan kampus, LSM dan lain-lain, tapi kenapa upaya pencegahan tidak dapat dilakukan pemerintah?,” ujar Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Oleh karena itu, Jazuli menegaskan pemerintah dan aparat penegak hukum harus cepat mengambil langkah-langkah konkrit menindak tegas dan keras pada mafia asap.
“Tangkap aktor intelektualnya, jangan pernah menutupi apalagi melindungi jika itu melibatkan oknum pengusaha yang bermain mata dengan aparat pemerintah dan keamanan. Jangan pula sekadar menangkapi rakyat jelata yang disuruh hanya untuk sesuap nasi. Apalagi Presiden Jokowi telah menyatakan untuk menindak tegas perusahaan yang membakar hutan, usai sidak ke lokasi kebakaran Riau dan Sumsel lalu,” jelasnya.
Terakhir, Fraksi PKS DPR berharap agar kebakaran hutan tidak terjadi lagi dan kuncinya ada pada keseriusan dan komitmen pemerintah serta penegak hukum melalui law enforcement yang kuat.
Menurutnya Pemerintah untuk bersikap tegas dan keras terhadap pihak-pihak yang menyebabkan kebakaran hutan di sumatera dan kalimantan, sembari respon cepat memitigasi bencana ini.
“Ini jelas ada mafia asap yang sengaja membakar lahan untuk keuntungan ekonomi. Aparat harus menindak tegas dengan semua bentuk ancaman hukuman, bukan hanya pidana, tapi juga perdata dan pencabutan izin. Minta perusahaan yang lahannya terbakar bertanggung jawab, jika disengaja cabut izinnya, tuntut perdata maupun pidana,” kata Jazuli.

Menurut Anggota Komisi III ini kerugian akibat asap pembakaran lahan ini luar biasa terhadap perekonomian, terlebih ancaman bagi kesehatan warga. Rakyat dimana-mana sudah menjerit meminta respon cepat pemerintah. Bahkan BNPB menghitung total lost dan cost-nya secara ekonomi lebih besar dan lebih boros dari bencana gunung merapi, banjir, bahkan bencana Tsunami Aceh beberapa tahun silam.

  

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.