Wacana kocok ulang pimpinan DPR mulai menguat setelah Setya Novanto dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun bereaksi atas wacana tersebut.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta semua pihak untuk memisahkan dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden yang dilaporkan Sudirman Said ke MKD dengan keinginan kocok ulang.
Jazuli mengakui keinginan kocok ulang sangat kuat nuansa politik sejak terpilihnya paket pimpinan DPR yang sekarang.
“Kalau belum ada hasil MKD sudah bicara kocok ulang berarti jangan salahkan kalau ada yang bilang bahwa nuansa politiknya lebih kuat,” kata Jazuli melalui pesan singkat, Kamis (19/11/2015).
Mengenai pelaporan Sudirman Said, Jazuli meminta semua pihak memberi kesempatan ke MKD untuk bekerja secara lebih baik.
“Kita tunggu hasilnya,” kata dia.
Menurut Jazuli, penting agar semua pihak menunggu keputusan MKD terkait dugaan Ketua DPR Setya Novanto mencatut nama presiden dan wakil presiden.
Sebab, MKD merupakan alat kelengkapan dewan.
“Menurut UU, MKD mempunyai kewenangan untuk memproses pengaduan masyarakat tentang Anggota DPR,” ujarnya.
Wacana Kocok Ulang Ketua DPR Menguat, F PKS Sebut Nuansa Politik Lebih Kuat
Kalau belum ada hasil MKD sudah bicara kocok ulang, berarti jangan salahkan kalau ada yang bilang bahwa nuansa politiknya lebih kuat