Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini tidak heran dengan data yang menyebutkan 70 persen nelayan Indonesia masih hidup dalam kemiskinan. Padahal, mereka termasuk yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“70 persennya miskin, padahal laut kita 6,3 juta kilometer persegi. Padahal, mereka bisa dicukupi oleh laut kita, tapi mereka hidup miskin, ini kan miris sekali. Mereka tidak bisa menikmati apa yang harusnya memiliki peluang untuk meningkatkan kesejahteraan malah nggak sejahtera,” kata Jazuli di gedung DPR, Rabu (17/2/2016).
Ia menjelaskan kemiskinan terjadi lantaran masih ada praktik pencurian ikan. Selain itu, teknologi kapal yang mereka miliki masih minim.
“Kayak nelayan-nelayan kecil mereka kan juga belum punya cold storage, jelas kalah sama kapal-kapal asing yang punya teknologi canggih. Ini harus diperbaiki,” katanya.
Selain itu, nelayan belum memiliki GPS atau alat prediksi cuaca. Semua teknik melaut masih dengan cara tradisional.
“Semua pakai ilmu kira-kira, kan kalau angin jelek, lokasi ikan banyak itu menentukan. Ini semua pakai cara tradisional, mereka muter-muter doang buang solar nggak dapet ikan. Ini yang buat mereka semakin miskin,” katanya.
Ia mengimbau pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Masalah yang muncul harus direspon oleh wakil rakyat. Apa yang muncul dipublik tidak reaktif tapi responsif. Kita mau mewujudkan kedaulatan pangan. Kita dengar banyak impor tapi kata mendag (Menteri Perdagangan Thomas Lembong) cukup, kita impor beras tapi kata mentan (Menteri Pertanian Amran Sulaiman) cukup,” katanya.
Maraknya pencurian ikan oleh kapal-kapal asing dengan teknologi modern dinilai berkontribusi terhadap tingginya angka kemiskinan nelayan.
Jazuli Juwaini : Ini Penyebab Nelayan Indonesia Miskin
Mereka tidak bisa menikmati apa yang harusnya memiliki peluang untuk meningkatkan kesejahteraan malah nggak sejahtera