“Saya menilai penyebabnya ada dua. Pertama, faktor internal karena lemahnya internalisasi nilai-nilai kebangsaan. Dan kedua, karena faktor eksternal, yakni kuatnya pengaruh ideologi liberal dan individualisme sebagai dampak dari globalisasi,” papar Jazuli dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Semangat Sumpah Pemuda dalam Penguatan Karakter dan Identitas Kebangsaan’ dalam rangka memperingati 88 tahun Hari Sumpah Pemuda di Ruangan Fraksi PKS, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).
Anggota Komisi I DPR RI itu mengimbau agar makna pentingnya Sumpah Pemuda terus dikaji dan ditanamkan kepada generasi muda bangsa Indonesia. Terlebih lagi, hal tersebut untuk menghadapi tantangan kebangsaan.
Makna pertama menurut Jazuli yakni semangat kepeloporan pemuda dalam membangun konsensus kebangsaan yang melahirkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Selanjutnya, tekad pemuda untuk membangun apa yang disebut sebagai karakter dan identitas kolektif sebagai bangsa.
Jazuli menegaskan, kalimat Sumpah Pemuda yang menyatakan untuk berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertumpah darah satu adalah wujud kesadaran kolektif untuk menjaga apa yang menjadi identitas bersama.
“Ketiga, Sumpah Pemuda 1928 membuka jalan bagi kemerdekaan Indonesia dalam membangun fondasi negara-bangsa,” sambungnya.
Jazuli menambahkan butuh perjuangan panjang bagi para pemuda dahulu untuk meraih kemerdekaan. Bahkan, guna merawat karakter dan identitas bangsa, juga butuh perjuangan panjang agar bangsa ini tetap eksis di tengah tantangan dan ancaman global.
Hadir dalam acara ini, pendiri Yayasan Indonesia Mengajar yang juga merupakan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Senada dengan Jazuli, menurut Anies para pemuda saat ini ditantang untuk merawat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah dibentuk saat Sumpah Pemuda, 20 Oktober 1928.
“Tantangan ke depan adalah pertama merawat, merawat kebhinekaaannya, merawat persatuannya,” sambung Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengapresiasi apa yang telah dilakukan para pemuda yang merumuskan serta mendeklarasikan Sumpah Pemuda 88 tahun lalu.
“Kita bersyukur para pemimpin kita, 71 orang disana memutuskan untuk membuat fondasi (persatuan) yang kuat,” tukasnya. ( http://news.okezone.com/read/2016/10/26/337/1525224/hadiri-peringatan-sumpah-pemuda-bersama-pks-anies-kita-rawat-kebhinekaan)