Jazulijuwaini.com–Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, menjadi delegasi Indonesia untuk Komisi Demokrasi dan HAM pada Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) ke-137 di Saint Petersburg, Rusia.
Anggota Komisi I DPR RI ini menyerukan agar negara-negara IPU semakin mengokohkan pelaksanaan demokrasi dan penegakan HAM dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia.
“Sistem demokrasi dan HAM menjamin partisipasi dan penghargaan atas hak-hak sipil lebih baik daripada sistem lainnya. Untuk itu, kita harus mengokohkannya demi terwujudnya tata dunia yang adil dan bermartabat,” ujar Jazuli melalui siaran pers yang diterima Jitunews.com, Senin (16/10).
Jazuli berharap negara-negara maju berkomitmen untuk mendukung negara-negara berkembang dalam menerapkan demokrasi dan HAM secara konsekuen.
“Jangan ada standar ganda karena hal itu menunjukkan tindakan yang hipokrit. Mendukung (hasil) demokrasi di negara-negara demokrasi baru jika menguntungkan kepentingannya saja,” tuturnya.
Namun, kata Jazuli, negara-negara berkembang agar semakin kuat mendorong demokratisasi dan HAM sebagai jalan untuk menyejahterakan rakyat di negara masing-masing.
“Saya pribadi yakin jika demokrasi dan penghormatan atas HAM dilaksanakan secara konsekuen, tindak kekerasan, pembunuhan dan pembantaian nyawa manusia seperti yang terjadi di Myanmar, Palestina, Irak, Syria, dan lain-lain tidak akan terjadi,” pungkasnya.
Kemudian, terkait sidang IPU yang akhirnya menerima usulan untuk secara khusus membahas isu Rohignya. Jazuli mengatakan bahwa hal tersebut merupakan wujud dari usulan-usulan antara delegasi Parlemen Indonesia bersama tujuh delegasi negara Bangladesh, Turki, Maroko, Sudan, Iran, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, yang secara khusus mengusulkan emergency item atau bahasan khusus tentang Rohingya di sidang IPU.
“Inilah salah satu misi delegasi Indonesia di Sidang IPU (pembelaan atas Rohingya), semata-mata sebagai bentuk wujud nyata keberpihakan Indonesia untuk memerangi penindasan terhadap umat manusia atas nama apapun,” tuturnya.
Jazuli mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur atas menangnya voting pembelaan terhadap warga Rohingya dengan 1027 suara, termasuk dukungan 100 persen dari delegasi Inggris dan Canada, sedangkan yang mendukung Myanmar hanya 47 suara.
“Ini menunjukkan rasa dan solidaritas kemanusiaan itu masih ada di antara bangsa-bangsa,” pungkasnya. (http://m.jitunews.com/read/68091/jazuli-juwaini-mengharapkan-komitmen-negara-negara-maju-dalam-penegakan-ham)