F-PKS Soroti Kesejahteraan Nelayan

0
27
Jazulijuwaini.com–Fraksi PKS menggelar diskusi publik terkait isu terkini di bidang perikanan dan kelautan dengan tajuk ‘Selamatkan Nelayan, Lindungi Laut Indonesia’. Dalam diskusi, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menuturkan ada tiga permasalahan yang berkaitan dengan kesejahteraan nelayan.

Dalam diskusi tersebut hadir Dirjen Nilanto Perbowo dan Zulficar Mochtar sebagai perwakilan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Hadir pula pakar kelautan Zulhamsyah Imran dan Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) Riyono.

“Fraksi PKS melihat realitas masalah kelautan Indonesia utamanya pada rendahnya tingkat kesejahteraan nelayan, masalah impor hasil perikanan dan rentannya sumber daya laut dari ancaman ilegal, unregulated dan unreported fishing termasuk pencurian ikan,” kata Jazuli di ruang Fraksi PKS, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Jazuli menuturkan, sejatinya pemerintah telah membuat kebijakan untuk mengatasi tiga permasalahan tersebut, mulai dari pemberantasan illegal fishing, moratorium kapal perikanan hingga pelarangan berbagai jenis alat tangkap. Namun, kebijakan tersebut justru dianggapnya malah meresahkan masyarakat yang bekerja dalam sektor tersebut terutama terkait pelarangan alat tangkap.

“Namun demikian, selama tiga tahun belakangan ini selalu muncul persoalan yang menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama saat ini yang masih hangat adalah penerapan larangan alat tangkap termasuk cantrang dan persetujuan impor garam industri,” tutur anggota Komisi I DPR tersebut.

Berdasarkan kekhawatiran tersebut, Jazuli memberikan rekomendasi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ia mengimbau agar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dapat mengeluarkan kebijakan yang tidak merugikan nelayan.

“Pemerintah harus lebih cermat dalam mengeluarkan kebijakan yang berdampak luas bagi masyarakat khususnya terkait persoalan pelarangan alat tangkap sehingga tidak merugikan nelayan dan keluarganya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Jazuli berharap pengelolaan APBN dapat difokuskan untuk kesejahteraan nelayan. “Pemerintah harus memperbaiki kinerjanya dalam pengelolaan APBN mulai dari perencanaan, penganggaran hingga implementasinya dan mesti fokus untuk peningkatan kesejahteraan nelayan,” tutupnya. https://news.detik.com/berita/d-3845316/f-pks-soroti-kesejahteraan-nelayan

SHARE
Previous articleKetua Fraksi PKS: Keberanian Ibu Susi Buat Banyak Orang Gemetar
Next articleSoal Kesejahteraan Nelayan, Ini Kata F-PKS
Dr. H. Jazuli Juwaini, MA Tempat/Tgl Lahir: Bekasi, 2 Maret 1965 Alamat: Jl. Musyawarah No. 10 RT 04/04 Kampung Sawah, Ciputat, Tangsel Riwayat Pendidikan: S1 - Univeristas Muhammad Ibnu Saud Fakultas Syariah S2 - Institut Ilmu Alqur'an Jakarta, Jurusan Tafsir Hadits S3 - Universitas Negeri Jakarta Program MSDM Riwayat Pekerjaan dan Organisasi: -Dosen di Universitas Sahid Jakarta -Anggota DPR/MPR (2004-2009) -Anggota DPR/MPR (2009-2014) -Anggota DPR/MPR (2014-2019) -Ketua Fraksi PKS (2014-2019) -Ketua Dewan Pemakmuran Masjid Indonesia (1999-2004) -Ketua PB Mathla'ul Anwar Bidang Organisasi dan SDM (2008-2013) -Anggota Majelis Wali Amanah PB Mathla'ul Anwar (2013-2018) -Ketua Bid Ekonomi DPP PKS (2009-2014) Publikasi Buku: 1. Menunaikan Amanah Umat (Pustaka Gading Mas, 2006) 2. Otonomi Sepenuh Hati: Evaluasi Implemenasi Otda di Indonesia (I’tishom, 2007); 3. Memimpin Perubahan di Parlemen(I’tishom, 2009); 4. Revitalisasi Pendidikan Islam (Bening Citra Publishing, 2011); 5. Problematika Sosial dan Solusinya(Kholam Publishing, 2012); 6. Otonomi Sepenuh Hati (Edisi Revisi) (Idea, 2015) 7. Mengawal Reformasi, Mengokohkan Demokrasi (Idea, 2015); 8. Menjadikan Demokrasi Bermakna (Idea, 2015) 9. Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka (Idea, 2017) 10. Dahsyatnya Kekuatan Doa (2017) Karya Penelitian Ilmiah: 1. Tesis Arti Penting Asbab Al-nuzul Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum (IIQ, 2007) 2. Disertasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi DPR Pasca Perubahan UUD 1945 (UNJ, 2016)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.