Menurut anggota Komisi I DPR RI ini, sebenarnya rakyat sudah menyadari juga Indonesia masuk dalam darurat LGBT, miras dan narkoba. Dia menilai, ancaman atas penyebaran LGBT, miras dan narkoba ini sudah sangat mengkhawatirkan bagi ketahanan bangsa.
“Ancaman terhadap ideologi, identitas dan karakter bangsa khususnya nilai-nilai agama, religius dan kemanusiaan,” paparnya. Lebih lanjut, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan permasalahan LGBT dan miras sebagai tanggung jawab moral bersama. Khususnya LGBT, hal itu sudah sangat menyimpang dari nilai, identitas dan karakter bangsa. Dan bertentangan dengan ideologi Pancasila.
“Kita bangsa yang berketuhanan dan beradab sesuai adat ketimuran. LGBT dan miras jelas bukan budaya kita, bukan Indonesia banget,” ujarnya. Jazuli juga menyarankan, cara untuk mencegah perilaku penyimpanangan tersebut dengan melarangnya secara tegas dalam undang-undang. Namun demikian, Fraksi PKS pada saat yang sama mendesak pemerintah bekerja sama dengan lembaga sosial, keagamaan untuk merangkul, merehabilitasi warga negara dengan perilaku LGBT dan ketergantungan miras serta narkoba.
“Mereka adalah saudara kita, anak-anak kita dan bagian dari generasi bangsa yang harus mendapatkan perhatian dan pelayanan untuk sembuh dan direhabilitasi. Kita yakin perilaku LGBT serta kecanduan/ketergantungan pada miras dan narkoba bisa disembuhkan,” tukas dia. Sebelumnya, Fraksi PKS DPR RI menggelar diskusi PKS bertajuk Indonesia Darurat LGBT dan Miras di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/2).
Hadir sebagai pembicara antara lain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Sosiolog UI Musni Umar, dan anggota Panja RKUHP, Soenmandjaja. http://rilis.id/Gelar-Diksusi-Fraksi-PKS-DPR-Indonesia-Darurat-LGBT-dan-Miras