Jazulijuwaini.com–Fraksi PKS DPR RI kembali melaksanakan acara “Ambassador Talks” ke-2, kali ini dengan tema: Penanganan Pengungsi dan Pengaruhnya Secara Global. Hadir dalam acara ini YM. Duta Besar Palestina Dr. Zuhair Al Shun dan Petinggi UNHCR di Indonesia Mr. Thomas Vargas, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin.
Acara yang digagas oleh Fraksi PKS ini layak disebut terobosan jitu, karena Fraksi PKS menjadi pionir di DPR dalam upaya mengokohkan peran diplomasi internasional parlemen Indonesia. Sebelumnya, pada Ambassador Talks ke-1 Fraksi PKS juga telah menghadirkan Menteri Luar Negeri RI, YM. Duta Besar Rusia dan Uni Eropa.
Terkait dengan tema Ambassador Talks kali ini, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam sambutannya mengatakan bahwa Fraksi PKS berkomitmen untuk semakin terdepan dalam upaya peningkatan peran parlemen dalam berbagai fungsinya, termasuk fungsi diplomasi internasional.
“Indonesia punya mandat konstitusional yang tegas yaitu turut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi; dan Fraksi PKS aktif ambil bagian di dalamnya,” tegas Jazuli.
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan bahwa Fraksi PKS sangat konsen terhadap isu kemanusiaan dunia. Bagi PKS, perjuangkan nasib pengungsi, Fraksi PKS berharap untuk menghentikan perang dan ciptakan perdamaian!
“Tiap kali konflik dunia pecah dan banyak korban sipil berjatuhan, Fraksi PKS selalu hadir baik melalui statemen politik maupun aksi solidaritas kemanusiaan. Kami galang aksi solidaritas untuk Palestina, Crisis Center Untuk Rohingya, aksi kemanusiaan atas konflik Timur Tengah, dan lain-lain,” ungkapnya.
Menurut Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini, apa yang dilakukan Fraksi PKS tersebut lebih dari sekadar solidaritas kemanusiaan tapi juga penegasan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia cinta damai dan ingin berkontribusi pada upaya perdamaian dunia dan penyelesaian konflik.
“Tidak ada sisi positif dari perang dan konflik atas nama apapun karena dipastikan rakyat sipil yg menjadi korbannya. Stop perang, ciptakan perdamaian!,” seru Jazuli.
Tidak hanya melalui aksi solidaritas, Fraksi PKS telah melaksanakan diplomasi parlemen dalam rangka memperjuangkan nasib pengungsi ke kantor UNHCR-PBB di Jenewa Swiss pada 14 Maret 2018 yang lalu.
“Saya pribadi tak kuasa menitikkan air mata saat di sana demi melihat korban konflik berjatuhan dari balita, anak-anak, ibu-ibu, dan orang-orang tua. Coba bayangkan jika itu adalah anak kita, ibu kita, orang tua kita,” katanya.
Untuk itulah, Fraksi PKS tak akan berhenti mengkampanyekan “Stop Perang, Ciptakan Perdamaian!” atau “Stop War, Make Peace!”. Tapi, jika perang atau konflik telah terjadi maka fokus kita bersama adalah bagaimana menyelamatkan korban sipil yang menjadi pengungsi.
Dalam kerangka itulah Fraksi PKS menolak segala bentuk agresi yang melanggengkan perang dan konflik di berbagai belahan dunia seperti di Palestina. Fraksi PKS tegas bersama rakyat Palestina dan menolak deklarasi sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yurussalem (Al-Quds) sebagai ibukota Israel.
“Tindakan tersebut melanggar berbagai resolusi PBB dan melanggengkan penjajahan Israel atas Palestina yang sudah tak terhitung lagi banyaknya korban dari rakyat Palestina,” tegas Jazuli.
Lebih lanjut, Jazuli Juwaini, mengatakan dalam menangani pengungsi dibutuhkan peran serta dan kontribusi seluruh negara, lembaga-lembaga internasional, dan lembaga kemanusiaan agar penangannya komprehensif sehingga para pengungsi dapat kembali hidup damai.
Anggota DPR Dapil Banten ini berharap melalui Seri Diskusi Ambassador Talks ini akan terhimpun pemikiran dan gagasan berdasarkan best practice dari berbagai negara dan lembaga sehingga diperoleh solusi komprehensif penanganan pengungsi secara global.
“Semoga langkah ini menjadi bagian dari upaya kita untuk mempromosikan perdamaian dan menghentikan peperangan,” pungkas Jazuli. https://www.lintasparlemen.com/pks-gelar-ambassador-talks-penanganan-pengungsi-dan-pengaruhnya/