Tolak Kenaikan Tarif Listrik, PKS Justru Berharap Makin Banyak yang Disubsidi

0
10

Jazulijuwaini.com–Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyatakan pihaknya menolak kenaikan tarif listrik. Seperti diketahui, ada tarif subsidi untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA (non-rumah tangga mampu) dan atau tarif nonsubsidi untuk pelanggan 900 VA (RTM) dan di atas 1300 VA.

“Kami minta ini tidak naik, bahkan meminta PLN untuk melakukan kalkulasi akurat atas pelanggan 900 VA (RTM) yang bisa jadi mereka banyak yang tergolong tidak mampu dan layak dapat subsidi,” kata Jazuli dalam Diskusi Publik “Menyorot Persoalan Listrik Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat” di kantor FPKS DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/12).

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan FPKS telah melakukan pendalaman dan kajian sehingga punya alasan kuat dan rasional menolak kenaikan tarif listrik.

Pertama, kata dia, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kebijakan kenaikan tarif listrik yang bakal diterapkan akan mendorong kenaikan laju inflasi nasional. Kalau ada kenaikan, kebijakan tersebut tidak boleh terlalu signifikan demi memperkecil potensi gejolak inflasi.

Karena bobot tarif listrik terhadap inflasi cukup besar sehingga pasti akan berpengaruh. Dampak turunannya, pertumbuhan ekonomi melambat, harga bahan bahan pokok akan tergerek naik, dan pada saat yang sama, kemampuan dan daya beli masyarakat juga sangat menurun.

Kedua, pemerintah seharusnya memperbaiki database masyarakat miskin dan tidak mampu agar mendapatkan haknya terhadap akses energi. Belum tentu pelanggan listrik 900 VA yang termasuk katagori rumah tangga mampu (RTM) ini benar-benar tidak layak mendapatkan subsidi. Sebab, di lapangan banyak ditemui mereka yang termasuk RTM juga masyarakat yang benar-benar miskin.

“Kerja sama antara Kementerian ESDM dan PLN dengan berbagai pihak terutama Kemensos dan juga BPS perlu diperkuat agar akurasi data yang tinggi dapat dicapai,” ungkapnya.

Ketiga, lanjut Jazuli, untuk menjamin keadilan dalam hal akses energi, maka pendaftaran pelanggan baru untuk golongan 450 VA dan 900 VA non-RTM harus terus dibuka untuk mereka yang tergolong miskin dan tidak mampu.

“Hal ini sangat penting agar bisa tercapai keadilan bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu dalam menikmati listrik,” ujarnya.

Keempat, kondisi perekonomian global justru mendukung pemerintah untuk menurunkan tarif listrik, di mana faktor-faktor pembentuk harga keekonomian listrik mengalami penurunan, seperti harga minyak bumi Indonesia (ICP), nilai tukar kurs rupiah dan tingkat inflasi.

Hal ini harus dihitung matang-matang dan dibuka secara terang benderang oleh pemerintah ke publik agar semua bisa mengetahui perlu tidaknya menaikkan tarif. https://www.jpnn.com/news/tolak-kenaikan-tarif-listrik-pks-justru-berharap-makin-banyak-yang-disubsidi?fbclid=IwAR2pMDO-FpA4_3U5K6Ss_eJOG3Wk4wKoYwMK3dlTF9oVQpVDyXDOs169PDs

SHARE
Previous articlePeduli Korban Gempa Maluku, Fraksi PKS DPR Sumbang Gaji Pertama
Next articlePKS Minta Pemerintah Kreatif dan Inovatif Hadirkan Energi Listrik Terbarukan
Dr. H. Jazuli Juwaini, MA Tempat/Tgl Lahir: Bekasi, 2 Maret 1965 Alamat: Jl. Musyawarah No. 10 RT 04/04 Kampung Sawah, Ciputat, Tangsel Riwayat Pendidikan: S1 - Univeristas Muhammad Ibnu Saud Fakultas Syariah S2 - Institut Ilmu Alqur'an Jakarta, Jurusan Tafsir Hadits S3 - Universitas Negeri Jakarta Program MSDM Riwayat Pekerjaan dan Organisasi: -Dosen di Universitas Sahid Jakarta -Anggota DPR/MPR (2004-2009) -Anggota DPR/MPR (2009-2014) -Anggota DPR/MPR (2014-2019) -Ketua Fraksi PKS (2014-2019) -Ketua Dewan Pemakmuran Masjid Indonesia (1999-2004) -Ketua PB Mathla'ul Anwar Bidang Organisasi dan SDM (2008-2013) -Anggota Majelis Wali Amanah PB Mathla'ul Anwar (2013-2018) -Ketua Bid Ekonomi DPP PKS (2009-2014) Publikasi Buku: 1. Menunaikan Amanah Umat (Pustaka Gading Mas, 2006) 2. Otonomi Sepenuh Hati: Evaluasi Implemenasi Otda di Indonesia (I’tishom, 2007); 3. Memimpin Perubahan di Parlemen(I’tishom, 2009); 4. Revitalisasi Pendidikan Islam (Bening Citra Publishing, 2011); 5. Problematika Sosial dan Solusinya(Kholam Publishing, 2012); 6. Otonomi Sepenuh Hati (Edisi Revisi) (Idea, 2015) 7. Mengawal Reformasi, Mengokohkan Demokrasi (Idea, 2015); 8. Menjadikan Demokrasi Bermakna (Idea, 2015) 9. Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka (Idea, 2017) 10. Dahsyatnya Kekuatan Doa (2017) Karya Penelitian Ilmiah: 1. Tesis Arti Penting Asbab Al-nuzul Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum (IIQ, 2007) 2. Disertasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi DPR Pasca Perubahan UUD 1945 (UNJ, 2016)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.