Jazuli Juwaini : Indonesia Perlu Berpikir Kembali tentang GBHN

0
107

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menilai Indonesia perlu kembali memikirkan tentang urgensi menghidupkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Sebab, pembangunan ekonomi ke depan yang semakin berat, menyebabkan Pemerintah Indonesia seringkali kesulitan untuk memenuhi target-target pembangunan, mulai dari sisi perencanaan, pembiayaan, hingga eksekusi kebijakan.

“Kita perlu berpikir untuk menghidupkan kembali GBHN. Dasarnya adalah agar hasil-hasil proses pembangunan merupakan perwujudan dari kehendak dan dinikmati oleh masyarakat. Bukan terkesan hanya representasi dari visi dan misi pemerintah dan dinikmati sebagian kalangan,” jelas Jazuli menjelang acara Focus Group Discussion (FGD) ‘Relevankah GBHN Pasca Reformasi’ di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (3/3).

Jazuli menyebutkan ada tiga indikator, setidaknya, yang menunjukkan pembangunan ekonomi Indonesia pasca reformasi hanya dinikmati sebagian kalangan. Pertama, angka pertumbuhan ekonomi relatif tinggi di atas 5 persen, tapi angka kemiskinan tidak berkurang signifikan.

“Anggaran kemiskinan sejak 2010 hingga 2013 selalu naik angkanya, mulai dari 55,8 triliun, 74,3 triliun, 93,5 triliun, hingg 119 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak sejalan dengan pemerataan ekonomi,” tegas Legislator PKS dari Dapil Banten III ini.

Kedua, data ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin semakin memburuk. Hal itu tercermin dari koefisien Gini di perkotaan dan pedesaan, masing-masing mencapai 0,43 dan 0,32. “Ini menandakan yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin sengsara”,” jelas Jazuli.

Ketiga, Pembangunan yang masih Jawa Sentris, baik di sektor industri, keuangan, maupun infrastruktur. “Ini yang menyebabkan urbanisasi sangat kencang dan pada gilirannya menyebabkan Pulau Jawa kelebihan penduduk,” tambah Jazuli.

Oleh karena itu, Jazuli berharap dari FGD ini akan muncul banyak masukan dan pandangan mengenai diberlakukannya kembali GBHN bagi perbaikan ekonomi nasional.

Hadir sebagai narasumber Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR RI), Sofyan Djalil (Menteri Bappenas), Yudi Latif (Pengamat Politik), dan Mahfud MD (Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara UII).

VIASkalanews
SOURCEFraksi PKS
SHARE
Previous articleJazuli Juwaini PKS : Heran Pemerintah Gaduh Sendiri, padahal Tak Pernah Diganggu DPR
Next articleJazuli Juwaini Nilai Secara Substansi, Fraksi PKS Dukung Adanya Haluan Negara
Dr. H. Jazuli Juwaini, MA Tempat/Tgl Lahir: Bekasi, 2 Maret 1965 Alamat: Jl. Musyawarah No. 10 RT 04/04 Kampung Sawah, Ciputat, Tangsel Riwayat Pendidikan: S1 - Univeristas Muhammad Ibnu Saud Fakultas Syariah S2 - Institut Ilmu Alqur'an Jakarta, Jurusan Tafsir Hadits S3 - Universitas Negeri Jakarta Program MSDM Riwayat Pekerjaan dan Organisasi: -Dosen di Universitas Sahid Jakarta -Anggota DPR/MPR (2004-2009) -Anggota DPR/MPR (2009-2014) -Anggota DPR/MPR (2014-2019) -Ketua Fraksi PKS (2014-2019) -Ketua Dewan Pemakmuran Masjid Indonesia (1999-2004) -Ketua PB Mathla'ul Anwar Bidang Organisasi dan SDM (2008-2013) -Anggota Majelis Wali Amanah PB Mathla'ul Anwar (2013-2018) -Ketua Bid Ekonomi DPP PKS (2009-2014) Publikasi Buku: 1. Menunaikan Amanah Umat (Pustaka Gading Mas, 2006) 2. Otonomi Sepenuh Hati: Evaluasi Implemenasi Otda di Indonesia (I’tishom, 2007); 3. Memimpin Perubahan di Parlemen(I’tishom, 2009); 4. Revitalisasi Pendidikan Islam (Bening Citra Publishing, 2011); 5. Problematika Sosial dan Solusinya(Kholam Publishing, 2012); 6. Otonomi Sepenuh Hati (Edisi Revisi) (Idea, 2015) 7. Mengawal Reformasi, Mengokohkan Demokrasi (Idea, 2015); 8. Menjadikan Demokrasi Bermakna (Idea, 2015) 9. Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka (Idea, 2017) 10. Dahsyatnya Kekuatan Doa (2017) Karya Penelitian Ilmiah: 1. Tesis Arti Penting Asbab Al-nuzul Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum (IIQ, 2007) 2. Disertasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi DPR Pasca Perubahan UUD 1945 (UNJ, 2016)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.