Jazulijuwaini.com—Bayangkan, seorang kader PKS perempuan ini memiliki aktivitas dakwah yang sulit ditandingi oleh kader-kader lain; yang lelaki (ikhwan) sekalipun!
Padahal usianya tahun depan sudah memasuki kepala lima. Pastinya, secara umum daya tahan fisiknya mulai menurun. Meskipun dirinya juga menjadi ibu rumah tangga, Ustazah Indra Asih (49), masih “sempat-sempatnya” membina 11 halaqah (grup taklim tarbiyah). Tak cukup itu, dia juga menambah jam terbangnya dengan mengelola 7 majelis taklim.
Aktivitas itu ia lakukan setiap pekan secara bergilir dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Jika ditotal, jumlah binaannya ada 450 orang. Allaahu akbar!
“Untuk halaqah sendiri hampir setiap hari ada dalam seminggu, Senin sampai Ahad. Senin 1 kelompok, Selasa 2 kelompok, Rabu 1 kelompok, Kamis 2 kelompok, Jumat 2 kelompok, Sabtu 2 kelompok dan Ahad 1 kelompok. Sementara taklimnya seminggu sekali untuk 1 kelompok,” papar Ustadzah Indra menceritakan kegiatannya dakwahnya dalam sepekan.
Ia mengaku bersyukur karena aktifitas dakwahnya yang super padat tersebut mendapat dukungan penuh dari suami dan anak-anaknya tercinta. Wajar jika terkadang dia mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal antara dakwah dan keluarganya. Namun, rutinitasnya yang sudah berjalan selama bertahun-tahun itu tak bermasalah baginya.
“Mengatur waktunya alhamdulillah tidak begitu sulit. Jalani saja karena Allah menganggap kita mampu. Lagi pula suami dan anak-anak sangat mendukung kegiatan saya,” ucap Ustadzah Indra yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat.
Atas produktivitasnya dalam membina kader dan umat tersebut, dia mendapatkan PKS Awards 2016. dinobatkan sebagai kader yang produktif dalam membina.
“Alhamdulillah ini suatu hal yang patut disyukuri. Walaupun pada prinsipnya tidak mengharapkan adanya penghargaan,” tutur ibu dengan 5 anak ini yang menerima penghargaan pada malam puncak milad ke-18 PKS di Jakarta, Sabtu (24/4/2016)
Bagi Ustazah Indra, keaktifannya dalam berdakwah dan penghargaan PKS Award yang diterimanya tidak lain sebagai motivasi untuk terus berkhidmat dan menjadi pribadi lebih baik. Dia berharap, apa yang dilakukannya mampu mendorong orang lain untuk berbuat yang lebih baik dalam membina masyarakat.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengapresiasi produktivitas kader perempuan dalam membina umat. “Salah satu makna peringatan Hari Kartini adalah dorongan agar setiap perempuan bisa menjadi pelopor kebaikan,” ujarnya dalam pesan peringatan Hari Kartini 2016.
Kata “pelopor”, menurut Jazuli bermakna menjadi yang pertama dan terbaik dalam mengambil peluang kebaikan dan memperbaiki keadaan dalam setiap peran. Peran itu, kata Jazuli, adalah peran perempuan sebagai hamba yang wajib beribadah kepada Allah untuk menjadi insan mulia di sisi-Nya. Peran perempuan sebagai istri yang menjadi partner dan sahabat bagi suami yang saling menjaga kehormatan dan membangun ketahanan keluarga.
Kemudian peran perempuan sebagai ibu, yang tugasnya adalah mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Sementara peran perempuan sebagai anggota masyarakat dalam rangka amar makruf nahi munkar, yang dapat mewujudkan masyarakat beradab dan bermartabat.
Ustadzah Indra merupakan satu contoh kader PKS perempuan yang telah menjalankan perannya dengan menjadi pelopor kebaikan. Ayo, kader perempuan, ikuti jejaknya. (Mroji)