PKS Mengecam Keras Kudeta Militer di Turki

0
140

Jazulijuwaini.com–Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengecam keras kudeta militer di Turki yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB di Ibu Kota Ankara, dan Istanbul, Jumat (15/7).

Dimana segelintir kelompok militer Turki telah gegabah, dengan mengambil jalan pintas merebut kekuasaan pemerintahan melalui kudeta (coup d’etat).

Kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, aksi tersebut jelas-jelas berseberangan dengan tatanan demokrasi yang sudah berjalan dengan baik selama hampir dua dasawarsa terakhir. ‎

‎”‎Kami dengan tegas menolak kudeta militer karena itu merupakan gaya kuno yang akan menghadirkan konflik berkepanjangan yang mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat sipil di Turki dan juga kawasan di sekitarnya,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/7). ‎

Anggota Komisi I DPR itu menjelaskan, Turki merupakan negara modern yang memiliki sejarah panjang aksi-aksi kudeta. Terakhir terjadi pada tahun 1997, dimana kudeta militer mendepak kekuasaan demokratis yang dipimpin Perdana Menteri Necmettin Erbakan.

Untungnya, kudeta yang terjadi semalam digagalkan rakyat Turki sendiri. Mereka turun ke jalan sekitar pukul 02.00 WIB setelah Presiden Erdogan melalui sambungan telepon media internasional, meminta agar rakyat berkumpul di alun-alun dan bandara melawan kudeta.

“Rakyat ‎kian sadar akan makna penguatan demokrasi. Dan di bawah pemerintahan Erdogan demokratisasi kian kokoh hingga empat kali pemilu,” tuturnya. ‎

Ya, kata Jazuli, Turki mampu melampaui masa-masa kelamnya, baik krisis ekonomi ataupun bayang-bayang kudeta militer. Pemerintahan demokratis yang dipimpin Erdogan, mampu menyelamatkan Turki sejak krisis ekonomi 2001.

Apalagi, ia mendapat dukungan 40% lebih dalam empat kali Pemilu. “Wajar kalau negara-negara sahabat tentu berharap mereka stabil karena juga menguntungkan secara internasional,” imbuhnya. ‎

Legislator kelahiran Bekasi itu berharap, melalui kejadian ini, demokrasi di Turki semakin kokoh dan stabil.

“Saya percaya pemerintah Turki sekarang dapat mengatasi masalah dengan membuka lebar kanal komunikasi yang baik dengan berbagai potensi dan kekuatan,” sambungnya.

Kata Jazuli, di era demokrasi sekarang ini, militer harus bersatu bersama rakyat dan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan bangsa dan negara yang kuat bukan terjebak dengan politik praktis.

Jazuli juga mendorong pemerintah Republik Indonesia untuk ikut proaktif dalam menghadirkan perdamaian dunia dengan civil society dan penegakan sendi-sendi demokrasi, sambil memastikan bahwa warga negara Indonesia (WNI) tidak terkena masalah di Turki pascakudeta militer yang gagal itu. (http://www.jawapos.com/read/2016/07/16/39586/pks-mengecam-keras-kudeta-militer-di-turki/)

SHARE
Previous articleBocah Neysa Tewas Dibunuh, Ketua Fraksi PKS: Biadab dan Keji
Next articleSembilan Calon Komisioner KPI Lolos Uji Kelayakan, Begini Harapan PKS
Dr. H. Jazuli Juwaini, MA Tempat/Tgl Lahir: Bekasi, 2 Maret 1965 Alamat: Jl. Musyawarah No. 10 RT 04/04 Kampung Sawah, Ciputat, Tangsel Riwayat Pendidikan: S1 - Univeristas Muhammad Ibnu Saud Fakultas Syariah S2 - Institut Ilmu Alqur'an Jakarta, Jurusan Tafsir Hadits S3 - Universitas Negeri Jakarta Program MSDM Riwayat Pekerjaan dan Organisasi: -Dosen di Universitas Sahid Jakarta -Anggota DPR/MPR (2004-2009) -Anggota DPR/MPR (2009-2014) -Anggota DPR/MPR (2014-2019) -Ketua Fraksi PKS (2014-2019) -Ketua Dewan Pemakmuran Masjid Indonesia (1999-2004) -Ketua PB Mathla'ul Anwar Bidang Organisasi dan SDM (2008-2013) -Anggota Majelis Wali Amanah PB Mathla'ul Anwar (2013-2018) -Ketua Bid Ekonomi DPP PKS (2009-2014) Publikasi Buku: 1. Menunaikan Amanah Umat (Pustaka Gading Mas, 2006) 2. Otonomi Sepenuh Hati: Evaluasi Implemenasi Otda di Indonesia (I’tishom, 2007); 3. Memimpin Perubahan di Parlemen(I’tishom, 2009); 4. Revitalisasi Pendidikan Islam (Bening Citra Publishing, 2011); 5. Problematika Sosial dan Solusinya(Kholam Publishing, 2012); 6. Otonomi Sepenuh Hati (Edisi Revisi) (Idea, 2015) 7. Mengawal Reformasi, Mengokohkan Demokrasi (Idea, 2015); 8. Menjadikan Demokrasi Bermakna (Idea, 2015) 9. Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka (Idea, 2017) 10. Dahsyatnya Kekuatan Doa (2017) Karya Penelitian Ilmiah: 1. Tesis Arti Penting Asbab Al-nuzul Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum (IIQ, 2007) 2. Disertasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi DPR Pasca Perubahan UUD 1945 (UNJ, 2016)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.