Lewat Lomba Baca Kitab Kuning, PKS Ajak Masyarakat Hormati Ulama

0
77

Serang (28/11) — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini menyatakan, sejak Indonesia merdeka, fraksi PKS adalah fraksi pertama yang membawa lomba baca kitab kuning ke DPR RI.

“Ini adalah salah satu bentuk risalah perjuangan PKS dibidang keumatan. Dan dengan komitmen dan konsistensi tersebut, setiap tahun PKS terus menyelenggarakan kegiatan lomba baca kitab Kuning. Dan pelaksaan kali ini adalah tahun kelima, ” kata Jazuli saat memberikan sambutan acara semi final Lomba Baca Kitab Kuning di Kantor DPW PKS Banten di Jalan KH. Abdul Fatah Hasan, Serang, Kota Serang, Ahad (28/11/2021).

Jazuli menguraikan alasan mengapa PKS konsisten mengadakan lomba baca kitab kuning yang digelar hampir tiap tahun, pertama, Fraksi PKS ingin mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia agar menghormati ulama, pesantren, dan santri. 

“Jadi bukan sekedar lomba kontes baca kitab saja. Tapi kami ingin mengajak, apapun agamanya agar menghormati ulama, pesantren, dan santri. Karena mereka hadir sebelum Indonesia merdeka. Sehingga seluruh rakyat indonesia tidak boleh lupa terhadap sejarah perjalanan bangsa, ” ujarnya.

Dan sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa Ulama, Fraksi PKS DPR RI menjadi salah satu motor penggerak disahkannya Undang-Undang (UU) tentang Pesantren tahun 2019. Dengan adanya UU ini, baik pemerintah pusat maupun daerah wajib memberikan anggaran pendidikan untuk pesantren. 

“Saya minta seluruh fraksi PKS yang ada di daerah untuk menginisiasi Perda tentang Pesantren, agar pesantren-pesantren mendapatkan alokasi dana APBD di daerahnya masing-masing, ” seru Jazuli. 

Menurutnya, negara harus hadir, pemerintah harus hadir, baik bupati maupun walikota bersama-sama DPRD bisa menyepakati alokasi dana untuk pesantren. “Kalau belum, ini menjadi risalah perjuangan fraksi PKS, jangan pernah lelah untuk berjuang.”

Kemudian kedua, PKS konsisten menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah, karena akidah ini dijamin keselamatannya. 

Jazuli menduga, orang-orang yang menuduh kader PKS akidahnya macem-macem itu karena termakan fitnah dan hoaks, tanpa didahulukan klarifikasi (tabayyun). “PKS sejak berdiri hingga hari kiamat tetap berakidah Ahlussunnah wal Jamaah, ” tegasnya. 

Dan yang ketiga, mengapa PKS konsisten menggelar lomba baca kitab kuning tiap tahun, karena PKS ingin mentradisikan keilmuan dan ilmiah lewat pesantren. 

“Jangan anggap kader PKS tidak bisa baca kitab kuning, banyak kok kader PKS jebolan pesantren Ahlussunnah. Karena itu, program lomba baca kitab kuning menjadi program unggulan framsi PKS selain program-program lainnya,” pungkasnya. 

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Provinsi Banten, Gembong R. Sumedi menambahkan, lomba baca kitab kuning adalah salah satu bentuk apresiasi PKS terhadap santri-santri di Indonesia. 

“Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa kibat kuning ini menjadi kitab rujukan wajib di pesantren-pesantren yang ada di Indonesia,” ungkapnya. 

Sehingga, lanjut Gembong, dengan komitmen yang diberikan oleh PKS ini, maka jangan ragukan komitmen keummatan, kerakyatan, dan kebangsaan PKS. Dan PKS akan terus konsisten bersama rakyat.

Dalam kesempatan tersebut, Gembong berharap,  agar peserta yang terpilih dalam babak semi final ini bisa mempertahankan juara saat babak final yang digelar pada  Desember mendatang. 

“Alhamdulillah banten sudah dua kali juara berturut-turut, mudah-mudahan bisa hattrick,” harapnya. 

Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Banten, Jueni Muhammad Rois juga berharap, pelaksanaan Lomba Baca Kitab Kuning DPW PKS Provinsi Banten sudah melalui proses seleksi yang sangat ketat ini bisa menghasilkan peserta terbaik. 

“Dimana dalam tahap semi final ini, diperlombakan delapan pemenang di tingkat kota/ kabupaten, dan pemenang dalam semi final ini akan diikutkan dalam perlombaan babak final tingkat pusat dengan penyelenggara dari Fraksi PKS DPR RI, ” ujarnya. 

Dari acara yang digelar seharian ini, terpilih tiga pemenang yakni, juara 1 diperoleh Humaidi peserta dari Kota Tangerang, juara 2 diperoleh M. Tajudin peserta dari Kota Serang, dan juara 3 diperoleh Siti Rosdiana peserta dari Kota Tangerang Selatan. Nantinya, Humaidi akan mewakili Provinsi Banten untuk mengikuti babak final pada 8 Desember mendatang.

SHARE
Previous articlePutusan MK, Bukti UU Cipta Kerja Bermasalah, Fraksi PKS Sejak Awal Menolaknya
Next articleKetua FPKS DPR RI Kembali Ajak Potong Gaji Alegnya untuk Korban Letusan Gunung Semeru
Dr. H. Jazuli Juwaini, MA Tempat/Tgl Lahir: Bekasi, 2 Maret 1965 Alamat: Jl. Musyawarah No. 10 RT 04/04 Kampung Sawah, Ciputat, Tangsel Riwayat Pendidikan: S1 - Univeristas Muhammad Ibnu Saud Fakultas Syariah S2 - Institut Ilmu Alqur'an Jakarta, Jurusan Tafsir Hadits S3 - Universitas Negeri Jakarta Program MSDM Riwayat Pekerjaan dan Organisasi: -Dosen di Universitas Sahid Jakarta -Anggota DPR/MPR (2004-2009) -Anggota DPR/MPR (2009-2014) -Anggota DPR/MPR (2014-2019) -Ketua Fraksi PKS (2014-2019) -Ketua Dewan Pemakmuran Masjid Indonesia (1999-2004) -Ketua PB Mathla'ul Anwar Bidang Organisasi dan SDM (2008-2013) -Anggota Majelis Wali Amanah PB Mathla'ul Anwar (2013-2018) -Ketua Bid Ekonomi DPP PKS (2009-2014) Publikasi Buku: 1. Menunaikan Amanah Umat (Pustaka Gading Mas, 2006) 2. Otonomi Sepenuh Hati: Evaluasi Implemenasi Otda di Indonesia (I’tishom, 2007); 3. Memimpin Perubahan di Parlemen(I’tishom, 2009); 4. Revitalisasi Pendidikan Islam (Bening Citra Publishing, 2011); 5. Problematika Sosial dan Solusinya(Kholam Publishing, 2012); 6. Otonomi Sepenuh Hati (Edisi Revisi) (Idea, 2015) 7. Mengawal Reformasi, Mengokohkan Demokrasi (Idea, 2015); 8. Menjadikan Demokrasi Bermakna (Idea, 2015) 9. Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka (Idea, 2017) 10. Dahsyatnya Kekuatan Doa (2017) Karya Penelitian Ilmiah: 1. Tesis Arti Penting Asbab Al-nuzul Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum (IIQ, 2007) 2. Disertasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi DPR Pasca Perubahan UUD 1945 (UNJ, 2016)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.